Kegiatan Menyambut Tahun Baru Islam Tahun 1447 H di SD Negeri 2 Jangkar
Masyarakat Indonesia yang heterogen punya beragam cara guna menyambut Tahun Baru Islam setiap 1 Muharram. Salah satu tradisi yang umum dijumpai adalah pawai obor, hal tersebut juga dilaksanakan oleh lembaga kami SD Negeri 2 Jangkar.
Sama seperti tradisi-tradisi lain, pawai obor sudah menyatu dalam kebudayaan bangsa Indonesia sejak lama. Sejarahnya berkaitan erat dengan makna dari pawai obor itu sendiri.
Sejarah Tradisi Pawai Obor 1 Muharram
Berbicara mengenai 1 Muharram, tentu tidak lepas dari kisah pembuatan kalender Hijriah oleh Khalifah Umar bin Khattab dan para sahabat. Kala itu, kalender dibuat guna memudahkan urusan administrasi surat-menyurat yang sering membingungkan karena tidak adanya penanggalan jelas.
Dilansir laman Muhammadiyah, setelah diskusi, Khalifah Umar dan para sahabat sepakat untuk menggunakan momen hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah sebagai tahun pertama kalender. Adapun bulan yang disetujui berada di urutan pertama adalah Muharram.
Oleh karena itu, setiap 1 Muharram, masyarakat Indonesia utamanya SD Negeri 2 Jangkar menyelenggarakan pawai obor yang salah satu tujuannya mengenang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Berdasar keterangan dari Jurnal Nautica berjudul 'Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Tradisi Pawai Obor 1 Muharram' oleh Ridianto, tradisi ini sudah ada sejak lama di Indonesia. Di Sunda secara terkhusus, tradisi pawai obor sudah ada sejak tahun 1940.